Bencana Meteorologi
Bencana
meteorologi merupakan bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter (curah
hujan,kelembaban,temperatur,angin) meteorologi. Contoh bencana meteorologi
adalah:
- Kekeringan
- Banjir
- Badai :Badai angin,badai petir,badai es,badai salju
- Kebakaran hutan
- El Nino
- La Nina
- Longsor
- Tornado
- Angin puyuh,topan,angin puting beliung
- Gelombang dingin
- Gelombang panas
- Angin fohn :Angin gending,angin brubu,angin bohorok,angin kumbang
Bencana
tersebut dimasukan kedalam bencana meteorologi karena bencana diatas disebabkan
atau dipengaruhi oleh faktor-faktor meteorologi. Yang menjadi kontraversi
adalah kebakaran hutan. Kebakaran hutan yang terjadi umumnya disebabkan oleh
aktivitas manusia yang sengaja membakar hutan untuk pembukaan lahan.
Dalam
kajian ini, kebakaran hutan yang dimasukan ke dalam bencana meteorologi adalah
kebakaran hutan yang disebabkan oleh faktor alam. Kebakaran hutan ini dapat
terjadi ketika kekeringan yang sangat kuat, angin yang bertiup kencang,
kelembaban rendah dan dengan adanya gesekan antara dedaunan dan semak belukar
yang sangat kuat menyebabkan terjadilah kebakaran hutan.
Bencana
meteorologi diatas dapat menyebabkan kerugian berupa harta,benda dan jiwa
manusia. Hal yang dapat kita lakukan adalah memprediksi peristiwa bencana
meteorologi tersebut dan berusaha untuk mengurangi potensi terjadinya bencana
tersebut sebatas yang bisa dilakukan. Mengurangi potensi bencana meteorologi,
contohnya dapat dilakukan terhadap bencana banjir, misalnya membuat sistem
drainase yang baik dan pengelolaan tata lingkungan yang baik. Prediksi bencana
meteorologi dilakukan untuk mempersiapkan kondisi manusia dalam menghadapinya,
sehingga ketika terjadi bencana telah siap untuk menghadapinya.
Gelombang
panas merupakan salah satu bencana meteorologi yang sering terjadi di daerah
lintang tinggi. Bencana ini berupa hembusan angin dengan temperatur yang sangat
tinggi, hal yang berkebalikan terjadi saat terjadi gelombang dingin. Dua
kondisi tersebut dapat menimbulkan korban jiwa dan menimbulkan kerugian material
lainnya.
Contoh Bencana Meteorologi
ð KEKERINGAN
Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu
daerah dalam masa yang berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-tahun).
Biasanya kejadian ini muncul bila suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah
hujan di bawah rata-rata. Musim kemarau yang panjang akan menyebabkan
kekeringan karena cadangan air tanah akan habis akibat penguapan (evaporasi), transpirasi,
ataupun penggunaan lain oleh manusia.
Kekeringan
dapat menjadi bencana alam apabila mulai menyebabkan suatu wilayah kehilangan
sumber pendapatan akibat gangguan pada pertanian dan ekosistem yang
ditimbulkannya. Dampak ekonomi dan ekologi kekeringan merupakan suatu proses
sehingga batasan kekeringan dalam setiap bidang dapat berbeda-beda. Namun
demikian, suatu kekeringan yang singkat tetapi intensif dapat pula menyebabkan
kerusakan yang signifikan.
PBB
memperhitungkan bahwa setiap tahun wilayah lahan subur seluas Ukraina hilang
akibat kekeringan, pembabatan hutan, dan ketidakteraturan iklim. Akibat yang dapat ditimbulkan oleh
kekeringan dalam demografi adalah migrasi massal, sebagaimana yang terjadi di
wilayah Tanduk Afrika dan Sahel.
Tahukan Anda kalau 90 persen bencana di bumi
terkait dengan perubahan iklim?
Bencana akibat perubahan iklim ( bencana
klimatologi ) menunjukkan ciri yang berbeda dibandingkan dengan bencana geologi
seperti gempa, tsunami, dan sebagainya. Bencana yang dipahami secara umum
adalah bencana geologi yang bersifat mendadak dan bervariasi, baik dapat
diprediksi atau tidak. Sementara bencana klimatologi terjadi secara perlahan
dan dalam jangka yang relatif panjang. Pantai dan pulau-pulau kecil merupakan
wilayah yang terlebih dahulu terkena dampak perubahan iklim dibandingkan
wilayah-wilayah lain.
Perubahan iklim yang ekstrim dalam dekade
terakhir telah menyebabkan kenaikan permukaan air laut, gelombang tinggi,
perubahan pola hujan dan kemarau, serta perubahan salinitas air laut.
Banjir merupakan bencana yang paling banyak
terjadi dan menewaskan ribuan orang dari berbagai negara setiap tahun. Banjir
terjadi karena curah hujan ekstrim akibat gangguan cuaca, seperti siklon
tropis.
Berikutnya adalah kekeringan yang
mengancam keamanan pangan dunia. Pada dasarnya, fenomena perubahan iklim
menimbulkan curah hujan ekstrim dalam waktu makin singkat, kemudian menjadikan
masa kekeringan makin panjang. Ketidakpastian alam menjadi semakin tinggi.
Selain banjir dan kekeringan, perubahan iklim
juga dapat menimbulkan bencana longsor dan kebakaran lahan gambut.
Berbagai bencana itu menimbulkan kerentanan
sosial, di antaranya ancaman kelaparan. Bahaya kelaparan saat ini mengancam 800
juta penduduk dunia. Dari jumlah itu, 170 juta orang berusia di bawah lima
tahun. Artinya, kini banyak kasus gizi buruk yang merusak harapan bagi generasi
mendatang.
Dari kita lahir, bumi telah “menjaga” kita. Kini
saatnya kita “menjaga” bumi dengan melakukan tindakan-tindakan yang ramah
lingkungan, seperti mengurangi sampah, mengurangi polusi, menghemat air,
menghemat energi, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar